Sepenggal kisahku..

Ada suatu titik di mana gw bisa sangat membenci diriku sendiri...Gw bahkan benci dengan kehidupan di dalamnya...bahkan kalau bisa gw ingin bertukar peran dengan orang lain dan lari sejauh mungkin dari permainan kehidupan yang gw jalani itu.Kadang-kadang semuanya tampak salah dan amat kacau..
gw besar di keluarga broken home...mama papa gw cerai sejak gw kelas 4 SD..Waktu itu gw ga ngerti apa-apa dan ngga berbuat apa-apa sama sekali untuk mencegah perceraian itu..
Menjadi anak dari keluarga broken home sungguh tidak mudah...ada beban mental yang slalu membayangi..Terus terang gw sering merasa minder dengan status keluarga gw,,,dan gw sering banget ngiri klo ngeliat temen-temen gw pny keluarga yang begitu harmonis dan rukun..sakit rasanya...
kadang gw bertanya-tanya pada Tuhan,kenapa harus gw yang menerima kenyataan pahit ini?kenapa bukan orang lain aja?apa dosa gw uda terlalu banyak sehingga keluarga gw berantakan kyk gini??
masa-masa itu sungguh kelam,dan cukup lama gw hidup dalam kegamangan dan ketidakjelasan...Susah bagi gw untuk nerima kenyataan itu..
Sampai suatu ketika gw berkunjung ke semacam yayasan penitipan anak..gw lupa tepatnya tanggal brapa,,tapi kunjungan itu sungguh berarti buat gw..
Pertama gw dateng,anak-anak kecil tanpa dosa itu langsung merangkul dan minta gendong..dan trus trang,gw kaget bgt...masalahnya gw ni jutek n cool(bukan tipe orang yang friendly lah),,,kok mereka tanpa takut2 bermanja-manja sama gw...Dan gw pun menanggapi sinyal-sinyal kurang kasih sayang mereka dengan semampu gw...gw bener-bener merasa menjadi pahlawan bagi mereka untuk saat itu..gw merasa menjadi seorang manusia yang berarti...dan itu smua membuat gw tersentuh
usut punya usut,ternyata sebagian besar dari anak-anak itu adalah anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya sendiri..ortu mereka ga menginginkan kehadiran mereka..
na'as sekali nasib mereka...tanpa tau salah dan dosanya,mereka dibuang begitu saja oleh ortunya..
dari anak-anak itu gw bnyk belajar...terutama gw jd sadar kalo gw bego,,loh???
iya,masalahnya selama ini gw slalu lebay menanggapi kenyataan broken home keluarga gw,,gw selalu merasa sbg orang yang paling menderita di dunia ini..padahal kenyataannya,anak-anak itu justru jauh lebih menderita daripada gw..
walaupun gw besar di keluarga broken home dan nggak pny keluarga selayaknya keluarga lainnya,se-enggaknya gw masih tetep pny keluarga..
walaupun gw dibesarin mama sbg single parent,at least gw masih ada orang tua yang mau dengan tulus ngerawat gw..

oh tuhan kenapa aku cukup lemot untuk menyadari semua itu?aku terlalu egois melihat masalahku sendiri dan menutup mata terhadap keadaan orang lain,,
gw sadar,dalam hidup ini,betapa pun pahitnya,masih banyak hal manis yang bisa disyukuri..asalkan kita benar-benar membuka mata untuk menyadari keberadaan hal-hal indah itu...buktinya,anak-anak di yayasan itu masih bisa tertawa lebar walaupun keadaan mereka seperti itu...^^

Bingung nulis postingan pertama

postingan pertama jujur gw bingung mo tulis apa,,,mendadak sih bikin blog nya..^^
ni aja deh gw tulis kata-kata yang menarik dari buku chicken soup.
Ketentuan untuk menjadi manusiawi:
1.Kamu akan menerima sebuah tubuh.Kamu mungkin suka atau benci padanya,itu akan menjadi milikmu sepanjang hayat.
2.Kamu akan menerima pelajaran-pelajaran.Kamu akan mendaftar di suatu sekolah informal purna waktu bernama kehidupan.Setiap hari kamu punya kesempatan untuk mendapat pelajaran-pelajaran.
3.Tidak ada kesalahan,hanya ada pelajaran.Eksperimen-eksperimen gagal pun merupakan bagian dari proses,tak ubahnya eksperimen yang berhasil.
4.Suatu pelajaran diulangi sampai itu dipahami.Sebuah pelajaran akan diajarkan kepada kamu sampai kamu memahaminya.ketika kamu memahaminya,kamu dapat melanjutkan ke pelajaran lain.
5.Proses belajar itu tidak pernah berakhir
6."Di sana" tidak lebih baik ketimbang "di sini"
7.Orang-orang lain sesungguhnya merupakan cermin dirimu sendiri
8.Apa yang kamu perbuat terhadap kehidupan sepenuhnya terserah kamu
9.Jawaban-jawaban terletak dalam dirimu sendiri.Yang kamu perlukan adalah melihat,mendengar,dan mempercayai